Pada jaman dahulu disebuah desa terpencil yang sangat jauh dari penduduk perkotaan. Desa tersebut hanya memiliki tiga kepala keluarga yang bermukiman di sana. Dan desa tersebut, awalnua tidak memiliki nama dan bisa dibilang bukan desa. Tetapi, tiga kepala keluarga di pemukiman tersebut bersepakat untuk mengisi nama tempat mereka tinggal. Namu karena kesepakatan mereka, mereka salaing mendukung kalau tempat mereka tinggal memiliki nama. Dan, mereka pun mesepakati bahwa desa mereka juga mempunyai nama seperti ditempat-tempat lain. Akhirnya, desa mereka telah di beri nama dengan nama Desa Tiagar. Nama tersebut mereka sepakati karena rumah yang ada di tempat mereka hanya ada tiga rumah saja. Jadi berdirilah nama Desa Tiagar yang sudah mereka sepakati bersama.
Didesa tersebut, dalam tiga keluarga tersebut hanya ada sepuluh orang termasuk anak mereka ada empat orang anak dari tiga keluarga. Dan ada dua anak yang sudah remaja meranjak dewasa. Dan anak mereka yang sudah hampir dewasa, mereka sudah diperbolehkan untuk saling mengenal. Walaupun berdekatan rumah mereka, karena mereka bukan lah sedarah, namun dari keluarga yang nerbeda dulunya. Mereka dulunya adalah penjelajah hutan namun mereka tersesat dan memutuskan membuat pemukiman disana. Jadi, awalnya mereka membuat rumah kecil yang dibuat dari daun-dan-pohon-pohon disekitar untuk membuat tempat tingal mereka. Namun, lama kelamaan mereka pun memutuskan untuk membuat rumah nya masing masing. Mereka sudah dari awal sebelum menjelajah hutan memang sudah memiliki pendamping nya masing-masing.
Lalu, disitu lah mereka mendirikan keluarga dan memiliki anak dan anak merekapun sudah ada yang meranjak dewasa. Mereka pun menjodohkan nya dengan cara mereka sendiri. Tak lama, mereka pun dijodohkan, dan akhirna dua pasangan ini pun sudah menjadi pasangan dan menjadi kehidupan mereka masing-masing.
Lalu, kedua pasangan ini pun mempunyai niat untuk membuat rumah tangga mereka masing-masing karena tidak mau lagi tinggal di rumah orang tua mereka. Dan mereka pun mencari lokasi untuk membuat rumah ditempat tersebut. Ini adalah rumah keempat di desa mereka Desa Tiager. Mereka didesa itupun membantu mencari lokasi untuk tempat rumah mereka. Setelah beberapa lama mereka mencari lokasi yang cocok, akhirnya ketemu tempat untuk rumah mereka. Akhirnya mereka semua di desa kecil itu pun saling membantu dan gotong royong untuk membuat rumaj mereka berdua. Dalam satu hari lebih sedikit, rumah mereka pun selesai dibuat.
Namun, setelah rumah itu selesai dibuat, dan rumah itupun sudah disingahi, hal-hal aneh pun muncul. Hal-hal aneh mulai muncul setelah tiga hari tiga malam mereka menyingahi rumah tersebut. Berawal ada satu anak dari keluarga sebelah rumah mereka melihat hal yang aneh di pingiran rumah yang masih sangat baru itu. Hal yang aneh adalah terkadang pohon yang ada dipingiran rumah itu mendadak rindang dan sedikit menyeramkan. Terus, anak yang melihat pohon itu bilang pada orang tuanya bahwa pohon yang ada di pingir rumah tersebut kadang bisa rindang dan menyeramkan. Tetapi orang tua si anak yang bilang itu tidak percaya, karena kalau mereka lihat biasa aja seperti pohon pada umumnya. Namun anak itupun terus meperhatikan pohon itu, setelah beberapa kali anak melihat pohon itu benar saja bahwa pohon itu memiliki hal-hal yang aneh. Anak itu pun bilang lagi kepada ibunya bahwa pohon itu menyeramkan, karena anak itu sudah berkali-kali melihatnya tetapi ibu nya tak percaya.
Setelah berkali-kali anak itu terus bilang seperti itu kepda ibunya,namun ibu nya masih tak percaya. Benar-benar saja, setelah hari ke sembihlan rumah itu disingahi oleh dua pasangan tersebut, tiba-tiba pohon yang ada di pingir rumah tersebut pun terlihat menyeramkan dan awalnya tak ada akar-akar yang bergelantungan lalu akar-akar pun menjadi banyak dan sangat-sangat menyeramkan dan sepertinya pohon itu memang angker. Ibu si anak yang sering melihat pohon aneh itupun menjadi takut dan buru percaya dengan apa yang anaknya bilang selama itu. Lalu ibu si anak itupun memberitahukan kepada keluarga-keluara si punya rumah tersebut. Dan ternyata si yang punya rumah itupun tidak tau bahwa pohon yang ada di pingiran rumahnya itu memiliki keanehan. Benar saja setelah mereka lihat lebih jelas, bahwa pohon itu punya keanehan dan angker. Namun Si punya rumah dekat pohon itu pun tetap tinggal di rumah itu. Karena mereka mengira itu hanya pohon yang ridang dan subur namun, hanya terlihat lebih menyeramkan karena ada runtayan-runtayan akar.
Karena mereka hanya mengira bahwa itu hanya pohon yang rindang, merekapun tetap tinggal di rumah itu. Tetapi, orang di pemukiman itu mulai merasa resah dengan pohon itu. Tak beberapa malam, salah satu keluarga mendengar suara aneh dari pohon itu. Suara itu berbunyi sanga menyeramkan yang terdengar dari arah pohon tersebut. Suara itupun membuat satu keluaga di pemukiman itu merasa takut dan merinding ketika mendengar suara ditengah malam. Setelah siang harinya, satu keluarga itupun bertanya kepada keluarga-keluarga lainnya bahwa mereka mendengar suara di tengah malam yang terdengar dari arah pohon dekat rumah tersebut. Tetapi sebagian tidak mempercayainya apa yang di bilang. Lalu, setelah malam selanjutnya mereka mendengarkannya lagi dan suara aneh itu semangkin keras dan bermacam-macam suara. Arah suara itupun tetap dari pohon tersebut. Setelah siang harinya, lagi-lagi mereka menceritakannya kepada keluarga terdekat. Dan masih saja, mereka tidak pernah mendengar suara itu dan si punya rumah dekat pohon itu pun tidak pernah dengar suara aneh-aneh. Mereka yang mendengarpun mulai merasa resah dan ingin pergi dari tempat itu.
Beberapa malam kemudian, suara itupun sudah bermacam-macam dan keras terdengar. Pada malam itu baru lah keluara lainnya mendengar suara aneh tersebut. Setelah siang harinya, dan masih pagi-pagi buta, semua keluara di pemukiman itu keluar dengan rasa bulu merinding dan ketakutan. Namun, tidak dengan yang si punya rumah dekat pohon itu. Merekapun membangunkan si punya rumah tersebut. Si punya rumah itu pun akhirnya bangun dan keluar membuka pintunya. Si punya rumah pun terkejut dengan yang dia lihat bahwa semua orang ada di depan rumahnya. Lalu, ia pun bertanya, bahwa kenapa semuanya ada di depan rumahnya. Lalu orang itu pun bertanya, bahwa apakah mereka si punya rumah tersebut mendengar suara aneh dari pohon yang ada pingiran rumahnya. Yang punya rumah tersebut menjawab bahwa mereka tidak mendengar suara apa-apa. Warga setempat itupun bingung dengan si punya rumah bahwa mereka tidak pernah mendengar suara aneh tersebut.
Beberapa hari kemudia di suatu malam, terdengarlah suara yang keras dan sangat menyeramkan seperti suara bahwa pohon itu akan roboh dan penghuninya pun bubar dan seperti nerteriak dan menangis. Dimalam itulah baru yang si punya rumah dekat pohon itu baru pertama kali mendengar suara yang mengerikan terdengar dari pohon dipingiran rumahnya. Si punya rumah itu pun berteriak dengan kencangnya karena ketakutan mendengar suara tersebut. Barulah percaya bahwa pohon itu memang angker dan menyeramkan. Ketika keesokan hari nya, mereka melihat pohon itu. Pas mereka lihat pohon itu benar saja pohon itu memiliki keangkeran dan semangkin besar seakan ingin menelan rumah yang ada didekatnya. Lalu, si punya rumah memutuskan pergi dari rumah itu dan kembali ke rumah orang tua mereka yang tidak jauh dari tempat itu.
Mereka yang punya rumah itu pun telah kembali kerumah keluarganya masing-masing. Ketia malam tiba, salah satu dari punghuni rumah tersebut bermimpi, didalam mimpinya itu bahwa tempat yang mereka jadikan tempat atau lokasi rumah tersebut ternyata, memang ada nya pohon yang berusia ribuan tahun namun kadang hilang bahkan tidak ada. Dan pohon akan kembali hidup apa bila ada rencana manusia akan membuat rumah di daerah tersebut. Ternyata itu benar, seperti yang di ceritakan dalam mimpi yang pernah singah dan membangun rumah di lokasi itu, pohon tersebut akan kembali. Pohon angker dipingiran rumah tersebut akan hidup lebih angker dan rumah akan di tutupinya sebiagian sehinga terlihat lebih menyeramkan dan angker.
Beberapa tahun kemudian, penduduk di Desa tersebut pun pergi dan pindah ke desa baru yang sedikit lebih dekat dari tempat tersebut dan jalan pun telah di banggun melintasi pemukiman tersebut. Namun walaupun pemukiman kecil itu telah di tinggalkan, hal-hal mistis terus ada. Dan ketika melewati pemukiman tersebut mak, para orang yang lewat situ akan merasa dingin dan bulu pun merinding. Itulah para penguna jalan yang lewat di pemukiman sepi itu dan melewati rumah dan pohon tersebut, mereka percaya bahwa pohon itu di huni oleh mahluk tak kasat mata serata bahwa pohon tersebut sangat angker. Siapa pun melewati pohon angker dan rumah tersebut akan merasa dingin dan bikin bulu merinding. Dan kadang-kadang sering kali para pengua jalan lewat pemukiman itu mendadak terhenti dan juga mengalami kerasukan dan menyebabkan kecelakaan di tempat tersebut.
Selesai...
Ini hanya cerita karangan yang ditulis tanpa ada cerita yang pasti dan bukan berarti cerita ini memiliki kesan yang nyata.
Pengarang : Rudi Yansah Sputra
Instagram : @rudi0002
Terima kasih telah membaca cerita ini
EmoticonEmoticon