IKHLAS DALAM MENUNTUT ILMU
Rasulullah shallallhu'alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mencari ilmu dengan tujuan menyaingi dengannya para ulama, atau untuk mendebat orang-orang bodoh, atau untuk menjadikan wajah-wajah manusia menoleh kepadanya maka orang tersebut (nanti) di dalam api neraka.”
(Ibnu Majah dan dihasankan derajatnya oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dari sahabat 'Abdullah bin Umar radziallahuanhuma)
Mencari ilmu adalah seutama-utama amalan sholeh dan seutama-utama jenis peribadatan kepada Allah Ta'ala, maka menjadi suatu keharusan atas siapa saja yang mencari ilmu untuk menjaga keikhlasan niat karena Allah semata, dan tidak diinginkan dengannya selain Allah, apakah dari niatan mencari kesenangan dunia atau niatan-niatan sebagaimana disebutkan dalam hadits tersebut di atas.
Termasuk di antaranya adalah belajar ilmu agama semata menghendaki gelar-gelar dan semata-mata mencari ijazah dan niatan dunia yang lain.
Maka niatan-niatan semata-mata karena perkara tersebut hendaklah dikoreksi kembali untuk kemudian diluruskan semata karena Allah Ta'ala.
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Seyogyanya seseorang menjadikan tujuan mencari ilmu adalah untuk mencari wajah Allah 'Azza Wa Jalla semata dan untuk negeri akhirat. Karena Allah Ta'ala telah menganjurkan kepada para hamba-Nya terhadap perkara ini, dan Allah Ta'ala telah menjadikan cinta kepada tujuan seperti ini sebagaimana Firman-Nya,
“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah yang berhak diibadahi melainkan Allah dan memintalah pengampunan atas dosa-dosamu “
(QS.Muhammad : 19)
Di dalam Al-Qur'an sangat dikenal tentang pujian Allah atas orang-orang yang berilmu. Dan apabila Allah memuji atas sesuatu atau jika Allah memerintahkan kepada sesuatu maka hal tersebut adalah merupakan bentuk ibadah.
Maka dengan demikian wajib bagi setiap penuntut ilmu untuk mengikhlaskan niatnya semata karena Allah Ta'ala. Apabila seorang mencari ilmu syar'i demi mengharapkan ijazah yang menghantarkan seseorang tersebut terhadap suatu kedudukan-kedudukan tertentu,
Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam sesungguhnya telah bersabda :
"Barangsiapa mencari ilmu yang seharusnya dengan niat dicari wajah Allah Ta'ala, akan tetapi seseorang tersebut mencarinya untuk bagian dari dunia, maka tidaklah ia akan mendapatkan baunya syurga di hari kiamat."
Ini adalah ancaman yang sangat keras. Akan tetapi apabila seseorang yang mencari ilmu mengatakan: Aku menghendaki ijazah bukan karena menginginkan dengannya bagian dari dunia, namun karena keadaan di masa sekarang ini manusia menqiyaskan seorang yang memiliki ilmu dengan ijazahnya.
Maka kami mengatakan : Apabila memang niatnya mencari ijazah itu untuk memberikan kemanfaatan kepada makhluk dari sisi mengajarkan ilmu atau terkait dengan administrasi maka niat yang demikian ini adalah niat yang selamat dan tidak memudharatkan dikarenakan niatnya benar.
(Kitabul Ilmi karya Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah)
EmoticonEmoticon