Wednesday, August 21, 2019

Kesyirikan Dalam Bambu Pethuk(ketemu ros)

Kesyirikan Dalam Bambu Pethuk(ketemu ros)


Bambu pethuk sangat diyakini bisa mendatangkan kelapangan rezeki bagi pemiliknya, sehingga banyak orang yg memburunya, bahkan harganya bisa mencapai milyaran.

Ingatlah keyakinan seperti ini terhadap bambu pethuk, bisa membahayakan akidah anda!

Ketahuilah bahwa keyakinan seperti ini terhadap bambu pethuk sangat bertentangan dg ajaran Islam, karena Islam menjunjung tinggi sisi keilmiyahan .. keyakinan di dalam Islam harus berdasarkan dalil yg shahih atau bukti yg valid!

Dan bambu pethuk tidak terbukti secara dalil syar'i bisa melapangkan rezeki pemiliknya .. apalagi secara bukti penelitian, tidak ada hubungannya antara bambu pethuk dg lapangnya harta seseorang sama sekali.

Sesuatu yg antik tidak harus ada keistimewaan khususnya .. tidak juga harus berpengaruh pada harta seseorang .. kl ada yg bisa mendapatkan batu dari planet Pluto, tentu akan menjadi antik dan istimewa .. tapi untuk meyakini adanya keistimewaan tertentu padanya, harus ada dalil yg kuat atau bukti yg valid.

Inilah agama Islam yg menjunjung tinggi keilmiahan.

Ada 2 kemungkinan pada keyakinan terhadap bambu pethuk ini:

a. Meyakini bahwa bambu pethuk hanya sebagai wasilah atau sebab lapangnya harta seseorang, adapun pelapang harta sesungguhnya tetap Allah .. maka ini adalah syirik kecil.

Pertama, karena ini pada hakekatnya adalah meyakini sesuatu sebagai penyebab, padahal tidak demikian.

Kedua, karena tindakan ini adalah jembatan menuju syirik besar, yakni meyakini bahwa bambu itulah yg menjadikan hartanya lapang.

b. Meyakini bahwa bambu pethuk itulah yg melapangkan harta seseorang .. maka ini merupakan syirik akbar .. karena meyakini ada sesuatu selain Allah yg bisa melapangkan harta seseorang .. padahal yg berkuasa seperti itu hanyalah Allah ta'ala pemilik segala sesuatu. Wallahu a'lam.

Demikian, semoga Allah melindungi kita semua dari dua jenis kesyirikan ini, apapun bentuknya. amin.


Silahkan dishare, jika berkenan .. semoga bermanfaat dan Allah berkahi.

✍️ Ust. Dr. Musyaffa’ Ad Darini, Lc., MA.


EmoticonEmoticon