KRIMINAL YANG BERUNTUNG
Pernah dengar kisah tentang seorang yang bisa dibilang preman, gembong kejahatan, serta banyak dalam maksiatnya, bahkan telah menghilangkan 99 nyawa ditangannya? Sungguh kriminal kelas berat.
Kisah ini sangat populer, bahkan Guru-guru kami sering mengulang-ulangnya pada beberapa kesempatan untuk menjadi pengingat dan penyemangat.
Dikisahkan, suatu hari sang preman ini merenung dan memikirkan nasib hidupnya apa mau begini-begini saja. Ia merasa tidak tenang dalam hidup yang ia jalani sebagai seorang penjahat, kegelisahan selalu menyelimuti dalam hatinya, dan ia senantiasa dihantui perasaan bersalah.
Terbersit dalam hati keinginan untuk berubah menjadi orang baik, namun akankah dosanya yang menggunung diampuni Sang Pencipta? Ia sadar bahwa dirinya penuh noda.
Hari demi hari ia lalui dengan kegundahan luar biasa, hingga akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada seorang yang dianggap tokoh agama.
Saat sang preman ini mengkonsultasikan kegundahannya, menyampaikan niatnya untuk berubah dan bertanya apakah dosanya akan diampuni?
Orang yang dianggap sebagai tokoh agama ini menjawab, "Demi Allah, dosamu sangat besar. Maksiatmu sangat banyak bahkan engkau telah membunuh 99 orang tak bersalah. Sungguh Allah tidak akan pernah mengampunimu!"
Karena kesal mendapatkan jawaban seperti itu, sang preman naik pitam hingga ia menghantam orang yang ada didepannya yang tak lain adalah tokoh agama. Hingga genap lah ia membunuh 100 orang.
Namun, setelah kejadian itu ia menjadi semakin dihantui rasa bersalah. Gelisah selalu menyertainya siang dan malam, gundah luar biasa.
Singkatnya, ia memutuskan untuk mendatangi seorang ulama lagi dan bertanya hal yang sama tentang kegundahannya, dosa-dosanya, dan keinginan untuk berubah. Apakah Allah akan mengampuninya?
"Sungguh Allah SWT Maha Pengampun atas segala dosa." begitulah kalimat yang terucap dari sang ulama. Dan ulama itupun menyarankan agar ia pergi meninggalkan lingkungannya saat ini supaya tidak terbawa arus pergaulan yang tidak baik lagi. Sang ulama memerintahkan untuk menemui seorang guru yang direkomendasikan dan menyarankan untuk tinggal disana menimba ilmu.
Maka pergilah preman ini dengan membawa bekal seadanya. Ditengah perjalanan tak disangka kakinya tersandung sesuatu, ia terjatuh, hingga kepalanya menghantam sesuatu dan meninggal seketika. Tanpa sempat belajar ilmu agama, tanpa sempat bertemu dengan guru yang dikeromendasikan, bahkan tanpa ia sempat melaksanakan shalat sebagai kewajiban. Namun Allah SWT menjamin atasnya surga. Hanya karena kesungguhan yang ada dihatinya. Masyaallah! Sungguh Allah Maha Penerima Taubat dan Pemberi Sebaik-baik Rahmat.
Berkaca pada diri, saya yakin diantara kita tidak ada yang menjadi kriminal kelas kakap, pecandu maksiat dan bahkan ringan tangan membunuh 100 orang. Tapi coba lihat, orang yang jahatnya luar biasa saja, punya niat untuk berubah dan baru berjalan untuk menuntut ilmu - belumlah sampai ke tujuan, ajal sudah menjemputnya - Allah SWT jamin ia dengan surga.
Maka, seperti yang kami sampaikan sebelumnya. Kisah ini sering disampaikan Guru-guru sebagai penyemangat agar kita selalu Istiqomah dalam kebaikan dan jangan berkecil hati atas segala dosa dan salah yang terlanjur kita perbuat. Tempuhlah jalan untuk menuntut ilmu, agar kita paham betapa luas rahmat dan karunia Allah SWT, karena surga sebagai jaminannya
Abu Hurairah pernah berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga". [HR. Tirmidzi juz 4, hal. 137, no. 2784, ia berkata : Ini hadits hasan]
Wallahu alam, semoga bermanfaat
@asepssuryadi
EmoticonEmoticon